Selasa, 07 Januari 2014

Pengenalan Firewall dan IP address pada Jarkom



Pengenalan Firewall dan IP address pada Jarkom
Pengertian Firewall
"Firewall adalah sebuah sistem atau perangkat yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang tidak aman. Umumnya, sebuah firewall diimplementasikan dalam sebuah mesin terdedikasi, yang berjalan pada pintu gerbang (gateway) antara jaringan lokal dan jaringan lainnya. Firewall umumnya juga digunakan untuk mengontrol akses terhadap siapa saja yang memiliki akses terhadap jaringan pribadi dari pihak luar. Saat ini, istilah firewall menjadi istilah generik yang merujuk pada sistem yang mengatur komunikasi antar dua jaringan yang berbeda. Mengingat saat ini banyak perusahaan yang memiliki akses ke Internet dan juga tentu saja jaringan korporat di dalamnya, maka perlindungan terhadap aset digital perusahaan tersebut dari serangan para hacker, pelaku spionase, ataupun pencuri data lainnya, menjadi esensial."        
                   Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Firewall

          Jadi firewall adalah suatu mekanisme untuk melindungi keamanan jaringan komputer dengan menyaring paket data yang keluar dan masuk di jaringan. Paket data yang ’baik’ diperbolehkan untuk melewati jaringan dan paket dapa yang  dianggap ’jahat’ tidak diperbolehkan melewati jaringan. Firewall dapat berupa perangkat lunak atau perangkat keras yang ditanam perangkat lunak yang dapat menfilter paket data. Firewall dapat juga berupa suatu sikap yang ditanam dan diajarkan kepada staf  IT suatu perusahaan untuk tidak membocorkan data perusahaan kepada perusahaan. Ini untuk mencegah salah satu jenis hacking yaitu social enggeneering. Ataupun memberi kunci pengaman pada alat-alat komputer dan jaringan, contohnya memasukan server ke dalam ruangan khusus dan dikunci. Kunci ruangan tersebut hanya dipegang oleh staf IT dan diperbolehkan menggunakan ruang tersebut atas seizin staf IT. Ini berfungsi selain menjaga kehilangan alat komputer dan jaringan secara fisik oleh pencuri atau perampokan, namun juga berfungsi menjaga kehilangan data yang tersimpan pada alat komputer tersebut. Bisa saja seseorang mencuri dan menghapus data penting perusahaan. Tentunya ini sangat merugikan perusahaan tersebut.


Gambar ilustrasi firewall

II. 2 Fungsi  Firewall
Fungsi firewall, antara lain :
1.     Mengontrol dan mengawasi paket data yang mengalir di jaringan
Firewall harus dapat mengatur, memfilter dan mengontrol lalu lintas data yang diizin untuk mengakses jaringan privat yang dilindungi firewall. Firewall harus dapat melakukan pemeriksaan terhadap paket data yang akan melawati jaringan privat.
Beberapa kriteria yang dilakukan firewall apakah memperbolehkan paket data lewati atau tidak, antara lain :
a.      Alamat IP dari komputer sumber
b.     Port TCP/UDP sumber dari sumber
c.      Alamat IP dari komputer tujuan
d.     Port TCP/UDP  tujuan data pada komputer tujuan
e.      Informasi dari header yang disimpan dalam paket data
2.     Melakukan autentifikasi terhadap akses.
3.     Applikasi proxy
Firewall mampu memeriksa lebih dari sekedar header dari paket data, kemampuan ini menuntut firewall untuk mampu mendeteksi protokol aplikasi tertentu yang spesifikasi


4.     Mencatat semua kejadian di jaringan
Mencatat setiap transaksi kejadian yang terjadi di firewall. Ini memungkinkan membantu sebagai pendeteksian dini akan kemungkinan penjebolan jaringan.

II. 3 Cara Kerja Firewall
Cara kerja firewall pada umumnya :
          Cara-cara firewall dalam melindungi jaringan komputer internal, antara lain :
1.     Menolak dan memblokir paket data yang datang berdasarkan sumber dan tujaun yang tidak diinginkan.
2.     Menolak dan menyaring paket data yang berasal dari jaringan intenal ke internet. Contoh nya ketika ada pengguna jaringan internel akan mengakses situs-situs porno.
3.     Menolak dan menyaring paket data berdasakan konten yang tidak diinginkan. Misalnya firewall yang terintegrasi pada suatu antivirus akan menyaring dan mencegah file yang sudah terjangkit virus yang mencoba memasuki jaringan internal.
4.     Melaporkan semua aktivitas jaringan dan kegiatan firewall.

II. 4 Tipe-tipe Firewall
Tipe-tipe Firewall, antara lain
1.     Packet-Filtering Firewall
Packet-Filtering Firewall adalah tipe firewall yang memeriksa dan membandingkan alamat sumber dari paket lewat dengan aturan atau kebijakan  yang telah terdaftar pada filtering firewall. Pada firewall tipe ini akan diatur apakah paket data tersebut akan diperbolehkan lewat atau menolaknya.
Aturan atau kebijakan pemeriksaan didasarkan informasi yang dapat ditangkap dari packet header, yaitu antara lain :
a.      IP address sumber dan tujuan
b.     Nomor port TCP/UDP sumber dan tujuan
c.      Tipe ICMP message

Kelebihan packet filtering firewall antara lain relatif mudah dalam pengimplementasikannya, tranparan untuk pengguna, dan relatif lebih cepat.

Adapun kekurangan tipe firewall ini antara lain sulit dalam membuat aturan dan kebijakan pada packet filtering firewall ini secara tepat guna dan aturan tersebut akan semakin banyak seiiring dengan banyak alamat IP sumber dan tujuan, port sumber dan tujuan yang dimasukan dalam kebijakan packet filtering firewall ini.

2.     Application-Level Gateway (Proxy)
Application-levet gateway sering juga disebut application level firewall atau proxy firewall. Firewall ini tidak memperbolehkan paket data yang datang untuk melewati firewall sacara langsung. Applicatin level gateway menyediakan kontrol tingkat tinggi pada traffic antara dua jaringan yang isi layanan tertentu didalamnya dapat dimonitor dan difilter sesuai dengan kebijakan keamanan jaringan. Firewall tipe ini akan mengatur semua yang berkaitan dengan layer aplikasi, seperti ftp, telner, dll.
Kebanyakan, proxy firewall ini akan melakukan autentifikasi terhadap pengguna sebelum pengguna dapat melewati jaringan. firewall ini juga melakukan mekanisme pencatatan (logging) sebagai bagian dari aturan dan kebijakan keamanan yang diterapkannya. Contohnya apabila ada pengguna salah satu aplikasi seperti telnet untuk mengakses secara remote, maka gateway akan meminta pengguna untuk memasukan alamat remote host. Ketika pengguna mengirimkan username dan password serta informasi lain maka gateway akan melakukan pemeriksaan dan melakukan hubungan terhadap aplikasi tersebut yang sesuai dengan remote host. Apabila tidak sesuai, firewall tidak akan meneruskan dan menolak data tersebut.

Kelebihan application layer firewall antara lain : relatif lebih aman dibandingkan dengan packet filtering firewall, adanya pencatatan log setiap transaksi yang terjadi pada level aplikasi.

Kekurangan application layer firewall antara lain : pemrosesan tambahan yang berlebih pada setiap hubungan yang akan mengakibatkan terdapat dua buah sambungan koneksi antara pengguna dan gateway, dimana gateway akan memeriksa dan meneruskan semua arus dari dua arah.

3.     Circuit Level Gateway
Circuit lavel gateway dapat dikatakan sebagai tipe khusus dari proxy karena proxy dapat dikonfigurasi untuk melewatkan semua informasi pengguna yang sudah di authentifikasi sebagai circuit level gatewai. Circuit level gateway menghandle koneksi TCP dan tidak menyediakan paket tambahan seperti prosessing atau filtering. Firewall jenis akan menyembunyikan jaringan dari pengguna ketika koneksi akan terjadi dari pengguna. Pengguna akan berhadapan langsung dengan firewall pada saat proses pembuatan koneksi dan firewall akan membentuk koneksi dengan sumber daya di jaringan yang hendak di akses oleh pengguna setelah mengubah alamat IP dari paket yang ditransmisikan oleh dua belah pihak

Kelebihan firewall jenis ini antara lain lebih aman dibandingkan dengan jenis packet filtering firewall karena pengguna luar tidak dapat melihat alamat IP jaringan internal dalam paket-paket yang ia terima, melainkan alamat IP dari firewall. Protokol yang populer digunakan sebagai Circuit-Level Gateway adalah SOCKS v5.



III. 1 Pengenalan Iptables

          Iptables adalah salah satu tools firewall default pada system operasi linux. Iptables ini
bekerja baik di kernel 2.4.x-2.6.x sedangkan untuk kernel 2.2.x masih menggunakan ipchains. Perintah 'iptables' digunakan untuk mengelola, memaintain, menginspeksi rule-rule IP packet filter dalam kernel linux.

Diagram Iptables


          Pada jurnal, penulis mencoba berbagi sedikit cara mengkonfigurasi firewall pada iptables di sistem operasi linux, khususnya distribusi ubuntu. Penulis menggunakan Ubuntu 8.04 kernel 2.6.24-16-generic dalam mencoba iptables.
          Pada ubuntu, biasa telah terinstall iptables secara default.



Konsep chain :
1.     INPUT
=> semua paket yang masuk ke komputer melalui chain/rantai ini.
2.     OUTPUT
=> semua paket yang kelua ke komputer melalui chain/rantai ini.
3.     FORWARD
=>paket data yang diterima dari satu jaringan dan diteruskan ke jaringan lainya.

Perintah umum iptables :
          $iptables [-t table] command [match] [target/jump]

Berikut beberapa option dasar yang cukup sering dalam mengkonfigurasi iptables :
·        -A
Tambahan aturan ini ke rantai aturan yang ada. Rantai atau chain yang valid adalah INPUT, FORWARD, dan OUTPUT. Biasanya lebih banyak menggunakan rantai INPUT yang berdampak pada paket data yang masuk
·        -L
Memperlihatkan daftar aturan yang telah dipasang di iptables.
·        -m state
Menjelaskan daftar dari kondisi / state bagi aturan untuk di bandingkan. Beberapa state yang valid, adalah :
          NEW  => sambungan baru dan belum pernah terlihat sebelumnya
                          RELATED => sambungan baru, tapi berhubungan dengan   sambungan lain telah diizinkan.
                                     ESTABLISHED => sambungan yang telah terjadi.
                            INVALID => lalu lintas paket data yang karena berbagai alasan tidak bisa di    identifikasi
·        -m limit
Dibutuhkan oleh aturan jika ingin melakukan pembandingan dan pencocokan dalam waktu / jumlah tertentu. Mengizinkan penggunaan option –limit. Berguna untuk membatasi aturan logging.
·        --limit
Kecepatan maksimum pencocokan, diberikan dalam bentuk angka yang diikuti oelh ”/seconf”,”/minute”,”/hour”, atau ”/day” tergantung seberapa sering kita ingin melakukan pencocokan aturan. Jika option ini tidak digunakan maka secara defaultnya adalah ”3/hour”
·        -p
Protokol yang digunakan untuk sambungan.
·        --dport
Port tujuan yang digunakan oleh aturan iptables. Bisa berupa satu port, bisa juga satu batasan jangkauan ditulis sebagai start:end, yang akan mencocokan semua port start sampai end
·        -j
Jump ke target yang spesifik. Iptables mempunyai empat target default, yaitu :
ACCEPT
ð Accept / menerima paket dan berhenti memproses aturan dalam rantai  aturan ini.
REJECT
ð Reject /tolak paket data dan beritahu ke pengirim bahwa aturan firewall menolak paket data tersebut, stop pemrosesan aturan dalam rantai aturan ini
DROP
ð Diam-diam mengacuhkan paket ini, dan stop pemrosesan aturan di rantai aturan ini.
LOG
ð Log/catat paket, dan teruskan pemrosesan aturan di rantai aturan ini.
ð Mengijinkan penggunaan option --log –prefix dan --log -level
·        --log –prefix
Jika pencatatan dilakukan, letakan text atau tulisan sebelum catatan.
·        --log –level
Pencatatan menggunakan syslog level.
·        -i
Melakukan pencocokan jika paket yang masuk dari interface tertentu.
·        -I
Memasukan aturan ke iptables.
·        -v
Menampilkan lebih banyak informasi di layar

Option diatas adalah hanya sedikit dari option yang terdapat pada iptables. Silakan pembaca kembangan sendiri.


Untuk dapat melihat manual iptables, silakan ketik perintah ini pada terminal :

          $man iptables


Internet :
http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Mini_Howto_iptables_untuk_Firewall

0 komentar:

Posting Komentar

MP3